Rabu, 07 Desember 2016

Fenomena Fisika pada Pelangi

PELANGI




           Pelangi adalah fenomena alam yang tebentuk karena cahaya matahari melalui tetesan air yang terpancar atau tersebar di udara. Pada saat sinar menyentuh permukaan air hujan, sinar tersebut akan dibiaskan karena cahaya mengalami perubahan indeks media dari udara ke air. Ketika sinar dihantarkan kembali ke permukaan belakang tetesan air, hampir seluruhnya dibiaskan dan keluar dari tetesan air. Hanya beberapa yang dipantulkan dan saat cahaya tersebut menuju keluar permukaan, setiap warna akan dibiaskan kembali seperti saat meninggalkan tetesan air. Hal itu terjadi pembiasan langsung dari sumber cahaya ke medium diteruskan ke air terlalu banyak dan cepat.




           Pemantulan sinar adalah peristiwa terjadinya perubahan arah rambat cahaya kesisi yang berbeda. Dengan kata lain,

                                            Sudut datang = Sudut pantul

Hal yang menarik dan harus dicatat bahwa pembiasan dan pemantulan merupakan manifestasi dari satu hukum yang disebut Fermat’s Principle, yang menyatakan cahaya mencapai yang sampai kemata telah diteruskan jauh dari sumbernya. Seperti saat kita melihat tangan kita di kaca atau permukaan air, bayangan yang terlihat diambil dari pembiasan ke mata.
           Sinar matahari sebenarnya terdiri dari banyak warna. Meskipun,ketika semua warna terkombinasi bersama, yang kita lihat hanyalah cahaya putih. Saat matahari muncul, sinar matahari akan menerpa tetesan air hujan. Hal tersebut akan dibiaskan, denagan panjang gelombang refraksi berbeda untuk sudut yang berbeda pula,dan warna-warna yang menarik akan tampak. Warna dari pelangi lapis pertama atau pelangi primer selalu diikuti warna yang berbeda dan berurutan: merah,jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.



           Efek tersebut terjadi ketika cahaya putih dibiaskan,setiap komponen warna akan dibelokkan oleh bagian lain seperti saat melewati medium transparan ke medium lainnya. Dispersi ini disebabkan prisma medium memproduksi spektrum warna dari cahaya putih. Pada kasus tetesan air, cahaya ungu akan dibiaskan melalui sisi dan sudut yang lebih baik dari cahaya merah. Hal itu menyebabkan cahaya ungu di pelangi primer selalu terlihat dibawah cahaya merah(setelah merah).Sisa cahaya selain merah dan ungu adalah warna palsu,atau hanya berupa efek dari kedua warna tersebut. Gambaran umum tipe warna pelangi bahwa cahaya biru dan ungu dibiaskan lebih daripada cahaya merah. Pembiasan tersebut tergantung pada indeks pembiasan dari air hujan, dan perhitungannya dapat mengalami keselahan dalam ketelitian karena perbedaaan panjang gelombang antara cahaya ”merah” dan ”ungu” yang tidak tentu pula.





           Berikut spectrum warna pada pelangi 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar